TUGAS
1
BAB
I
ILMU
BUDAYA DASAR (I.B.D)
I.
ILMU
BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari
sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupkan mata kuliah wajib di semua
perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksasta maupun yang non ekstanta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila
2. Takwa terhadap tuhan yang maha esa
3. Memeliki wawasan komprehensip dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupa bermasyarakat.
Jadi, pendididkan umum yang menitikberatan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa. Serta betujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila
2. Takwa terhadap tuhan yang maha esa
3. Memeliki wawasan komprehensip dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupa bermasyarakat.
Jadi, pendididkan umum yang menitikberatan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa. Serta betujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
II.
PENGERTIAN
ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah
pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahun dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusi dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bia diartikan manusia,berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bia diartikan manusia,berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Prof.Dr.Harsya
Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan di kelompokan dalam tiga kelompok
besar , yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.
Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya
III.
TUJUAN
ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk
mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata
sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam
memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan
tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa,
sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita
amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang
luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
IV.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN ILMU BUDAYA DASAR (I.B.D) & ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (I.P.S)
1. PERSAMAAN
ILMU BUDAYA DASAR & ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Persamaan
Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah keduanya sama-sama
mempelajari perilaku manusia namun dalam sisi yang berbeda. Atau dapat
dijabarkan seperti dibawah ini :
a) Keduanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
b)
Keduanya
bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c)
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social serta membahas tentang
manusia dan permasalahan sosial di dalamnya
2.
PERBEDAAN ILMU BUDAYA
a.
Dari segi definisi
Ø Imu Pengetahuan Sosial : adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya diantaranya Geografi, Sejarah. Ekonomi, Sosiologi,
Antropologi, Politikpemerintahan. .( http://cakdiyon.blogspot.com
Ø Ilmu Budaya Dasar : Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan
untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan.( Nugroho Widyo, Muchji
Achmad, Gunadarma Jakarta 1994)
b.
Perbedaan
nyata
Ø Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari
aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu
ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan
penggunaan metode ilmiah dalam
mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini
juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai
lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu.
Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu
topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap
masyarakat.(Wikipedia)
Ø
Ilmu Budaya Dasar, tidak di
maksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salh satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian dengan memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya baik mencakup orang lain, alam
sekitarnya maupun menyangkut dirinya sendiri. ( Nugroho Widyo, Muchji Achmad,
Gunadarma Jakarta 1994)
Kesimpulannya,
perbedaan antara Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial terletak pada
perilaku dasar masyarakat. Dalam Ilmu budaya dasar manusia berhubungan dengan
lingkungan budaya nya, sedangkan ilmu pengetahuan sosial, manusia berhubungan
dengan lingkungan sosialnya
V.
RUANG
LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Ada
2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkuo
kajian mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mngenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musical, ilsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekti masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mngenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musical, ilsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekti masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.
BAB
II
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
I.
UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan
dapat di pandang dari berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang
sebagai kumpulan partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di
miliki manusia (ilmu kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dan
lain-lain. Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia
selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu sendiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
:
a)
Jasad, yaitu : badan kasar manuasia
yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b)
Hayat, yaitu : mengandung unsur
hidup, yang di tandai dengan gerak.
c)
Ruh yaitu : bimbingan dan pimpinan
dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
d)
Nafas, dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
e)
sendiri
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu
:
a)
Id, merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak Nampak. Id merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex.
b)
Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam
saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c)
Superego, merupakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di
bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam
individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Kode moral positif di
sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu
untuk di lakukan.
Dari uraian di atas dapat mengkaji
aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur
manusia.Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap
nilai-nilai masyarakat dapat di identifikasikan bahwa orang tersebut lebih di
kendalikan oleh Id di banding super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang
terjadi pada manusia
II.
HAKEKAT MANUSIA
1.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.Tubuh adalah materi
yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika
manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh
tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika
manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
2.
Mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.Kesempurnaan terletak pada
adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan
akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal
(ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra,
tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
a)
Perasaan intelektual, yaitu petasaan
yang berkenaan dengan pengetahuan.
b)
Perasaan estetis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan.
c)
Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kebaikan.
d)
Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e)
Perasaan sosial, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan
kehidupan orang lain.
f)
Perasaan religious, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
g)
Adanya kehendak dari setiap manusia
mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
3.
Mahluk biokultural, yaitu mahluk
hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling
tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk
budayawi manusia dapat di pelajari dari segi-segi : kemasyarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan
sebagainya.
4.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat
dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan berkarya Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran
“eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah
mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
Hidup manusia mempunyai tiga syaraf,
yaitu estetis, etis dan religius.
III.
PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK HIDUP LAINNYA
A.
Manusia
mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat
alami, manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu
untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan untuk
memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat,
kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
B.
Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk
yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya
konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan.
Karakterisrik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2. Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2. Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
IV.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua
orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat
itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena
kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta
berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin,
kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah.Seorang
antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta
kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia sebagai angotta masyarakat.
- Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
- Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berfikir.
- Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain
berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus diibiasakan dengan
belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
- A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah
menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan
terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology,
sistem sosial dan sistem teknologi.
V.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa saja
sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna
totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur
pokok kebudayaan misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang
unsur kebudayaan.di katakana bahwa ada empat unsur dalam kebudayaan yaitu
alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan
Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma
organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan
organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories
Of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
a)
Sistem Religi (sistem kepercayaan).
b)
Merupakan produk manusia sebagai
homo religious.
c)
Sistem organisasi
kemasyarakatan.Merupakan produk homo socius.
d)
Sistem pengetahuan .Merupakan produk
manusia sebagai sapiens.
e)
Sistem mata pencarian hidup dan
sistem-sietem ekonomi.Merupakan produk manusia homo economicus menjadikan
tingkat kehidupan anusia secara umum terus meningkat.
f)
Sistem Teknologi dan Peralatn,
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
g)
Bahasa.Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens.
h)
Kesenian. Merupakan hasil dari
manusia sebagai homo aesteticus.
VI.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan
berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari
berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis,
semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa
hal :
a.
Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri.
b.
Sebab-sebab perubahan lingkungan
alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala
perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan
sosial.
Sedangkan
perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah
berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses
tadi adalah :
a. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur
yang baru
d. Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai
akibat akulturasi tersebut.
1. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah
diterima adalah :
a)
Unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan dirasakan sangat bermanfaat
bagi masyarakat yang menerimanya.
b)
Unsur-unsur yang terbukti mambawa
manfaat besar.
c)
Unsur-unsur yang dengan mudah di
sesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu
masyarakat adalah misalnya:
a. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology
b. Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. Pada umunya generasi muda di anggap sebagai
individu-individu yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk
melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi,selalu ada
kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkab tak dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru
diantaranya :
a)
Terbatasnya masyarkat memiliki
hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
b)
Jika pandangan hidup dan nilai-nilai
yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka
penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh
berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
c)
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
d)
Suatu unsur kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi
diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
e)
Apabila unsur yang baru itu meniliki
skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya
oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
D. HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek
yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan
satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis
ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan
dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitas, yaitu proses di mana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap
kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atu manusia
dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.Analisa
terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih cermat.
NAMA : NURLIA
NPM : 18214229
KELAS : 1EA07
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus