Minggu, 11 Januari 2015

TUGAS 1 IBD : ILMU BUDAYA DASAR, serta MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



TUGAS 1
BAB I
ILMU BUDAYA DASAR (I.B.D)

I.                   ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupkan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksasta maupun yang non ekstanta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila
2. Takwa terhadap tuhan yang maha esa
3. Memeliki wawasan komprehensip dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupa bermasyarakat.
Jadi, pendididkan umum yang menitikberatan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa. Serta betujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.


II.                PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahun dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusi dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bia diartikan manusia,berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.


Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan di kelompokan dalam tiga kelompok besar , yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya


III.             TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.


IV.             PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU BUDAYA DASAR (I.B.D) & ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (I.P.S)

1.      PERSAMAAN ILMU BUDAYA DASAR & ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Persamaan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah keduanya sama-sama mempelajari perilaku manusia namun dalam sisi yang berbeda. Atau dapat dijabarkan seperti dibawah ini :
a)      Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
b)      Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c)      Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social serta membahas tentang manusia dan permasalahan sosial di dalamnya
2.      PERBEDAAN ILMU BUDAYA
a.       Dari segi definisi
Ø  Imu Pengetahuan Sosial :  adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya diantaranya Geografi, Sejarah. Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politikpemerintahan. .( http://cakdiyon.blogspot.com
Ø  Ilmu Budaya Dasar  : Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan.( Nugroho Widyo, Muchji Achmad, Gunadarma Jakarta 1994)
b.      Perbedaan nyata
Ø  Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.(Wikipedia)
Ø  Ilmu Budaya Dasar, tidak di maksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salh satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian dengan memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya baik mencakup orang lain, alam sekitarnya maupun menyangkut dirinya sendiri. ( Nugroho Widyo, Muchji Achmad, Gunadarma Jakarta 1994)
Kesimpulannya, perbedaan antara Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial terletak pada perilaku dasar masyarakat. Dalam Ilmu budaya dasar manusia berhubungan dengan lingkungan budaya nya, sedangkan ilmu pengetahuan sosial, manusia berhubungan dengan lingkungan sosialnya

V.                RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Ada 2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkuo kajian mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mngenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musical, ilsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekti masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.




BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

I.                   UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dan lain-lain. Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan  untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1.      Manusia itu sendiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a)      Jasad, yaitu : badan kasar manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b)      Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c)      Ruh yaitu : bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
d)     Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
e)      sendiri
2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a)      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b)      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c)      Superego,  merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Kode moral positif di sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu untuk di lakukan.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat di identifikasikan bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id di banding super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia


II.                HAKEKAT MANUSIA
1.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
2.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
a)      Perasaan intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
b)      Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
c)      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d)     Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e)      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
f)       Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
g)      Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan    menurut moral.

3.      Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat di pelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.

4.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
Hidup manusia mempunyai tiga syaraf, yaitu estetis, etis dan religius.



III.             PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK HIDUP LAINNYA

A.    Manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami, manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
B.     Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2. Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
IV.             PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia sebagai angotta masyarakat.
-         Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
-         Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
-         Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
-         A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology, sistem sosial dan sistem teknologi.

V.                UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.di katakana bahwa ada empat unsur dalam kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
a)      Sistem Religi (sistem kepercayaan).
b)      Merupakan produk manusia sebagai homo religious.
c)      Sistem organisasi kemasyarakatan.Merupakan produk homo socius.
d)     Sistem pengetahuan .Merupakan produk manusia sebagai sapiens.
e)      Sistem mata pencarian hidup dan sistem-sietem ekonomi.Merupakan produk manusia homo economicus menjadikan tingkat kehidupan anusia secara umum terus meningkat.
f)       Sistem Teknologi dan Peralatn, Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
g)      Bahasa.Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
h)      Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.


VI.             PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa hal :
a.       Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
b.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
a.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c.       Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d.      Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.

1.      Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a)      Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b)      Unsur-unsur yang terbukti mambawa manfaat besar.
c)      Unsur-unsur yang dengan mudah di sesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
2.      Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:
a.      Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology
b.      Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3.      Pada umunya generasi muda di anggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4.      Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkab tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru diantaranya :
a)         Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
b)         Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
c)         Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
d)        Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
e)         Apabila unsur yang baru itu meniliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.


D.        HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.      Obyektivitas, yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih cermat.

NAMA : NURLIA
NPM : 18214229
KELAS : 1EA07

1 komentar: